ADMNILAM. 2024-10-02 11:03:00

Semarang - Asosiasi Peneliti dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia (APPIHI) menggelar seminar bertajuk "Mengukur Prospek Penerapan KUHP Nusantara" pada 2 Oktober 2024. Seminar yang diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom ini dihadiri oleh para akademisi, praktisi hukum, dan mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Acara ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ali Masyhar, S.H., M.H, yang menjadi pembicara utama. Dalam pemaparannya, Mursyid menjelaskan tentang peluang dan tantangan penerapan KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) Nusantara di tengah dinamika hukum modern. Beliau membahas bagaimana sistem hukum adat dan tradisi Nusantara dapat diintegrasikan ke dalam sistem hukum pidana nasional, dengan tetap menjaga relevansi dan penyesuaian terhadap prinsip-prinsip hukum internasional.

Diskusi ini juga mengeksplorasi perbandingan antara KUHP warisan kolonial Belanda dengan pendekatan yang lebih berbasis pada nilai-nilai lokal dan kebudayaan bangsa Indonesia. Prof. Dr. Ali Masyhar, S.H., M.H menekankan pentingnya penyesuaian hukum pidana yang lebih kontekstual terhadap kearifan lokal tanpa mengorbankan kepastian hukum dan keadilan.

Selama sesi tanya jawab, para peserta memberikan berbagai pandangan terkait aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam penerapan KUHP Nusantara, seperti perlindungan hak asasi manusia dan konsistensi dengan undang-undang internasional. Seminar ini berhasil membuka diskusi yang mendalam mengenai masa depan hukum pidana Indonesia yang lebih inklusif dan reflektif terhadap identitas kebudayaan nasional.

Acara yang berlangsung dari pukul 08.30 hingga 15.30 ini menjadi forum yang penting dalam mempertemukan pemikiran kritis dan kolaboratif untuk mengembangkan kerangka hukum pidana yang dapat mengakomodasi perubahan sosial dan nilai-nilai kearifan lokal.

Share: